Intermezzo Lalat dan semut  

Posted by ISOA TKJ

Lalat dan Semut

Beberapa ekor lalat terbang berpesta di atas tong sampah di depan

sebuah rumah.

Anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup embali pintu.

Kemudian tampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu.

Si lalat langsung menuju ke meja makan yang penuh dengan makanan lezat.

"Aku bosan dengan sampah-sampah itu. Ini saatnya menikmati makanan

segar," katanya.

Setelah kenyang, si lalat bergegas keluar dan terbang menuju pintu

saat dia masuk.

Namun ternyata pintu kaca itu itu telah tertutup rapat.

Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya

melambai-lambaikan tangannya seolah memintanya bergabung kembali

dengan mereka.

Si lalat itupun terbang di sekitar kaca. Sesekali melompat dan

menerjang kaca.

Tanpa kenal menyerah, ia mencoba keluar. Lalat itu merayap

mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

Demikian terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat tampak

kelelahan dan kelaparan.

Esok paginya, ia terkulai lemas di lantai.

Tak jauh dari tempat itu, serombongan semut merah berjalan

beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan.

Ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka

mengerumuni dan menggigit tubuh lalat itu hingga mati.

Kawanan semut itupun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang

malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang

lebih tua, " Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa ia sekarat?"

"Oh, itu sering terjadi. Ada saja lalat yang mati sia-sia seperti

ini. Sebenarnya ia telah berusaha, bahkan berjuang keras, untuk

keluar dari pintu kaca itu. Namun, ketika tak juga menemukan jalan

keluar,

Ia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi

menu makan malam kita."

Semut kecil itu manggut-manggut. Namun, karena masih penasaran, ia

bertanya lagi,"aku masih tidak mengerti. Bukankah lalat itu sudah

berusaha keras? Mengapa tidak berhasil?"

Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu

menjawab, "Lalat ini memang tak menyerah dan telah mencoba berulang

kali.

Hanya saja, ia terus menerus melakukannya dengan cara yang sama."

Ia melanjutkan penjelasannya, tetapi kali ini dengan mimik dan dan

nada lebih serius,

"Ingat anak muda,* /jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang

sama tetapi mengharapkan hasil yang berbeda,/**/ nasibmu akan seperti

lalat ini/*."

/(Dikutip dari buku "RECHARGE YOUR LIFE", karangan Haryo Ardito)/

This entry was posted on Jumat, 20 November 2009 at 22.58 . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar